Senin, 17 Maret 2008


Yang Tidak Beres dalam Perencanaan
Perencanaan kegiatan yang dianggap efektif untuk memecahkan masalah sendiri bisa tidak masalah. Yang bermasalah adalah ketika dana kegiatan itu tidak disetujui atau birokrasi tidak mampu melaksanakan rencana. Untuk bisa melihat hal itu, kita bisa memahami perencanaan dari kacamata lingkungan pendukungnya. Lingkungan di sini mencakup birokrasi perencanaan, pelaksanaan kegiatan, ketersediaan dana, dan komitmen politik. Yang masalah bagi kita adalah bahwa kita berada di lingkungan buruk. Baik atau buruk perencanaan kita menjadi tidak ada artinya. Situasi yang ideal adalah perbaikan dalam perencanaan dan perbaikan dalam lingkungan perencanaan. Jadi kita tidak perlu kecewa jika kita menyadari posisi kita dalam lingkungan yang lebih besar.

Yang Sebetulnya Ingin Diatasi oleh Perencanaan
Ketidakpastian dana yang tersedia untuk program kesehatan. Perencanaan adalah alat menolong kita memiliki kepastian dalam langkah-langkah kegiatan, besar sumber dan kapan dana tersedia.

Alasan Lain yang Mendukung Perlunya Perencanaan
Yang penting lagi adalah perencanaan juga menjadi basis bagi kegiatan bersama dari seluruh unsur masyarakat. Karena program kesehatan menggunakan dana publik, maka perencanaan menjadi syarat agar dana program dapat disetujui dulu. Karena setiap program memerlukan persetujuan dari bupati dan kemudian dimintakan lagi ke DPRD, maka perencanaan menjadi semacam bentuk cara menjustifikasi pengeluaran dana publik sebelum kegiatan betul-betul dilaksanakan.

Kegagalan Pelaksanaan Tidak Harus Membuat Kita Melupakan Perencanaan
Kegagalan pelaksanaan tidak harus membuat kita melupakan perencanaan. Perencanaan adalah wajib karena program-program itu menyangkut kegiatan-kegiatan yang kompleks dengan banyak orang yang terlibat. Perencanaan merupakan kegiatan-kegiatan yang disiapkan agar pada waktu program dilaksanakan, kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sudah tersedia dan kegiatan-kegiatan dari pihak-pihak yang saling tergantung satu sama lain dapat terlaksana. Perencana mengelola timing sumber-sumber program harus tersedia. Perencanaan menjadi sangat penting karena ia terkait dengan dana yang diperlukan untuk membeli alat, mengontrak atau membuat tenaga kerja tersedia, dan kontrak-kontrak dengan pihak lain yang terlibat dalam kegiatan.

Sikap Negatif terhadap Pembuatan Perencanaan
Perencanaan menjadi keterampilan yang utama dalam manajemen modern. Tetapi banyak kemudian orang frustrasi dengan perencanaan karena kegiatan yang sudah direncanakan gagal dilaksanakan karena dana dan sumber lain tidak tersedia dan tidak cukup orang yang termotivasi untuk pelaksanaan. Dalam konteks Indonesia, setiap orang yang terlibat dalam perencanaan seperti diberi harapan bahwa kegiatan mereka akan dibiayai. Tetapi kemudian kenyataannya biaya tidak cukup dan pelaksanaan kegiatan yang direncanakan tetap sebagai rencana.

Tidak ada komentar: